Selasa, 16 April 2019

MENUR CAKAP DITANDUR

MENUR CAKAP DITANDUR
MENGEMBANGKAN  ENTREPRENEURSHIP MELALUI
KECAKAPAN HIDUP BERBASIS POTENSI LOKAL DI SEKOLAH ADIWIYATA SEBAGAI MODEL PENGUATAN PENDIDIKAN BUDI PEKERTI LUHUR

Tags: Video Menur Cakap Ditandur:https://youtu.be/ekFtq-qcuaA

PENGANTAR

        Besarnya angka pengangguran di Indonesia dipengaruhi oleh rendahnya entrepreneurship populasi penduduk yang muda. SDM kita belum memiliki kecakapan hidup yang baik. Sehingga kurang dapat bersaing di pasar dunia kerja dan usaha. Padahal kecakapan hidup generasi bangsa sangat ditentukan oleh pendidikan budi pekerti luhur(budi pekerti luhur) yang mampu mengembangkan nilai-nilai etika inti seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dan rasa hormat terhadap diri dan orang lain bersama dengan nilai-nilai kinerja pendukungnya seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan--sebagai basis budi pekerti luhur yang baik. Nilai-nilai budi pekerti luhur itu merupakan pondasi yang kuat bagi pembentukan kecakapan hidup yang menjadi syarat berkembangnya entrepreneurship tenaga kerja muda Indonesia.             
         Pentingnya pendidikan kecakapan hidup bagi peserta didik mendorong pemerintah memberikan kewenangan yang luas kepada sekolah untuk mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, keadaan sekolah, potensi dan kebutuhan daerah. Pengenalan keadaan lingkungan, sosial, dan budaya kepada peserta didik memungkinkan mereka untuk lebih akrab dengan lingkungan kehidupan peserta didik melalui pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, maupun dalam kegiatan-kegiatan lainnya pengembangan nilai-nilai kecakapan hidup diharapkan dapat menumbuhkembangkan nilai-nilai budi pekerti luhur seperti jiwa  pantang menyerah, etos kerja yang tinggi, mandiri, kreatif da ninovatif dalam menciptakan karya-karya di segala bidang, sehingga pada akhirnya mampu menciptakan sumber daya manusia yang berjiwa entrepreneurship yang tinggi         
       Melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal peserta didik dapat disinggungkan dengan segala macam bentuk interaksi berbasis kelas, budaya sekolah dan masyarakat. Peserta didik diharapkan dapat mengembangkan jiwa entrepreneurship melalui pendidikan kecakapan hidup agar semakin memiliki kematangan diri atau pendewasaan diri menuju kearifan diri dalam menghadapi dan memecahkan segala problematika kehidupan secara signifikan dan komprehensif.
       Sebagai rumah kedua, sekolah menjadi suatu cerminan yang harus diperhatikan oleh setiap warga sekolah untuk berupaya dalam mewujudkan kehidupan sekolah yang menyenangkanreligius, nasionalis, mandiri, memiliki semangat gotong royong dan integritas yang tinggi melalui program-program sekolah yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk meangaktualisasikan dirinya secara bebas, mandiri, kreatif, dan inovatif dalam wadah sekolah adiwiyata.
            Dalam wadah sekolah berbasis adiwiyata inilah yang nantinya akan mengintegrasikan antara kedirian peserta didik dengan realitas kehidupan di suatu lingkungan yang universal. Oleh karena itu, sekolah berbasis adiwiyata diformulasikan secara terstruktur, terencana, konstruktif ke dalam setiap elemen system pendidikan, seperti kurikulum sekolah, strategi pembelajaran, pemberdayaan sarana dan prasarana, dan evaluasi pembelajaran sebagai suatu instrumen untuk mengaktualisasikan tujuan pendidikan nasional dan satuan pendidikan tertentu. Sekolah berbasis adiwiyata merupakan suatu lingkungan edukasi di dalam suatu satuan pendidikan tertentu sebagai tempat yang ideal serta substantif untuk memperoleh segala macam ilmu pengetahuan, baik secara skriptualisasi maupun kontekstualisasi dan nilai-nilai budi pekerti luhur sebagai landasan yang fundamental dalam mewujudkan kehidupan yang paripurna sesuai dengan cita-cita luhur lembaga maupun negara secara kontinuitas atau berkelanjutan.  
           Berdasarkan kenyataan tersebut, perlu segera dilakukan langkah-langkah strategis yang secara langsung dapat mengembangkan entrepreneurship didasarkan pada nilai-nilai kecakapan hidup atau kecakapan hidup berbasis potensi lokal serta mengacu kepada penguatan pendidikan budi pekerti luhur  dalam berbagai kegiatan di sekolah seperti pada pembelajaran di kelas, kegiatan ekstrakurikuler, maupun dalam kegiatan-kegiatan lainnya diharapkan dapat menumbuhkembangkan jiwa  pantang menyerah, etos kerja yang tinggi, mandiri, kreatif, inovatif dalam menciptakan karya-karya di segala bidang, sehingga pada akhirnya mampu menciptakan sumber daya manusia yang mumpuni bagi negara ini. Adapun berbasis potensi lokal dimaksudkan agar kelak generasi muda dapat menjadi agen of change bagi pembangunan di daerahnya sendiri.






PROFIL KEPALA SEKOLAH

   Karso Mulyo, S.Pd., M.T. yang terlahir di Batang pada tanggal 9 November 1972 menyelesaikan studi  S1-Pend.Matematika di FPMIPA IKIP Semarang dan S2-MTPWK Konsentrasi Perencanaan Pendidikan di UNDIP Semarang. Sertifikat Pendidik diperoleh melalui jalur Pendidikan Profesi Guru dengan lulusan terbaik di Universitas Negeri Yogyakarta. Sejak tanggal 23 Februari 2016 beliau sebagai menjabat sebagai  Kepala SMP N 3 Tersono berdasarkan SK Bupati Nomor 821.2/ 09 /2016. Dedikasinya dalam memajukan pendidikan patut dibanggakan. Seiring dengan mental berprestasinya, sosok Kepala Sekolah yang pernah menjadi Guru Berprestasi I Kab. Batang 2007, Juara I Simposium Guru  Jateng dan II Nasional 2005, dan Juara III Lomba Inovasi Pembelajaran Jawa Tengah 2006 ini telah banyak membawa kemajuan SMP N 3 Tersono. Sekolah Ndeso Prestasi Kutho demikian sesantinya sembari menghembuskan semangat go green shool, go clean school dan National Character Building. 


KEPALA SMP N 3 TERSONO

PENGHARGAAN SEKOLAH ADIWIYATA
 PENGHARGAAN PEMENANG LOMBA RISET DAERAH
PENGHARGAAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS


SUASANA DAN AKTIVITAS SEKOLAH

Inilah  sekelumit gambaran suasana dan aktivitas di SMP N 3 Tersono. Penyelenggaraan pendidikan yang dikemas dengan mengembangkan entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal sebagai model penguatan pendidikan budi pekerti luhur di sekolah adiwiyata.




















































TESTIMONI GURU
OLEH: TEGUH JATMIKO, S.Pd., M.T.
Wakil Ketua Tim Adiwiyata

      Program pendidikan di SMP N 3 Tersono yang selama ini mengedepankan entrepreneuship, pengenalan kecakapan hidup dan pendidikan karakter terbukti membawa perubahan besar kearah yang lebih baik.
    Dampak yang sangat dirasakan kami para guru di SMP N 3 Tersono antara lain mampu membangkitkan semangat guru dalam bekerja, membuat kita lebih peduli terhadap lingkungan melalui go green  dan go clean school, semakin giat beribadah dan lebih semangat dalam kegiatan literasi.
   Tercatat 22 penghargaan yang diperoleh selama kepemimpinan Bapak Karso Mulyo. Dan lingkungan sekolah kini banyak perubahan dengan semakin lengkap sarana dan prasana sekolah, semakin menarik dan menyenangkan lingkungan sekolah serta semakin banyak tanaman buah unggulan dan produktif lainnya yang bermanfaat bagi warga sekolah.
   Kepala Sekolah dengan jiwa entrepreneurship yang inovatif selalu menjaga keterlibatan Tokoh Agama sekitar dalam bimbingan BTAQ dan Agama, Dinas Lingkungan Hidup, Balai Penyuluh Pertanian Perikanan dan Kehutanan, Kelompok Pengelolaan Bank Sampah, Perpustakaan Daerah dan Pihak-pihak terkait dalam mensukseskan program sekolah.  Salam Esterga!

TESTIMONI SISWA
Oleh: Ani Khamida
(Anggota Kader Konservasi)

      Program sekolah selama kepemimpinan Bapak Karso Mulyo menurut saya sangat bagus. Meskipun awalnya merasa berat, namun lama kelamaan menjadi terbiasa dan senang.
Kepala Sekolah selalu memberikan motivasi termasuk memberikan penghargaan dan uang pembinaan bagi siswa yang berprestasi.
Keadaan sekolah yang semakin indah dengan kegiatan tamanisasi, bank sampah dan penghijauan membuat saya sangat senang belajar di sekolah.
Tiap hari kami selalu menjalani kegiatan: membaca Doa asmaul khusna dan membaca surat-surat pendek sebelum mengawali pembelajaran, budaya baca, budaya bersih, dan sholat berjamaah.
    Dan pada kegiatan ekstra Pendidikan Lingkungan Hidup kami dikenalkan bagaimana praktek mencangkok, menempel, menyisip tanaman buah unggulan, bagaimana menyemai dan membuat bibit tanaman, bagaimana budidaya jahe merah dan lainnya, bagaimana membuat pupuk bokhasi, membuat apotik hidup dan memanfaatkan limbah untuk kerajinan.
Kegiatan–kagiatan itu memberikan inspirasi kepada saya bahwa penting sekali menjadi generasi yang cerdas dan berbudi pekerti luhur. Bahwa kita bisa memanfaatkan lahan kita yang terbatas sekalipun untuk usaha yang sangat produktif. Gerakan seribu polong cengkih, seribu biji mangga, seribu biji durian, seribu biji alpokat dan biji biji yang lain akan menjadi tabungan berharga dan mengkayakan di tangan orang yang cakap dan terampil. Terimakasih guruku, Hidup Esterga!

LANGKAH PENGEMBANGAN

 Pengembangan Entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal untuk menguatkan budi pekerti luhur peserta didik dapat dilaksanakan dengan langkah-langkah sebagai-berikut:
1.    Perencanaan
         Kepala Sekolah, wakil-wakil Kepala Sekolah, dan Tim Adiwiyata Sekolah merencanakan program kegiatan yang memenuhi unsur-unsur, karakteristik-karakteristik dan nilai-nilai antara unsur entrepreneurship (penerapan kreativitas dan inovasi, pemanfaatan peluang, membuat perubahan dan memberikan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain), nilai kecakapan hidup dan Budi Pekerti Luhur yang saling berkaitan erat, mendukung dan mengembangkan. Pada tahapan perencanaan ini, Tim Pengembang Budi Pekerti Luhur(Budi Pekerti Luhur) dan Tim Adiwiyata merumuskan permasalahan Best Practices Kepala Sekolah  dan tujuan survey, melaksanakan analisis terhadap potensi-potensi SDA dan SDM yang ada di lingkungan sekolah serta peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan entrepreneurship terkait dengan potensi SDA maupun SDM lokal. Pendidikan Kecakapan hidup yang dilaksanakan untuk mendukung pengembangan entrepreneurship sedapat mungkin mengadopsi nilai-Nilai Budi Pekerti Luhur(budi pekerti luhur). Pada tahapan perencanaan, semua program disusun dengan  mengacu pada  konsep dan hipotesa serta menggali kepustakaan. Pada tahapan perencanaan juga dilakukan pengambilan sampel dan  pembuatan instrumen Best Practices Kepala Sekolah . Pengambilan sampel dilakukan karena jumlah observer yang terbatas. Sehingga dalam subyek Best Practices Kepala Sekolah diambil 20 siswa dari  10 kelas. Masing-masing kelas diambil sampel 2 siswa.
2.    Pelaksanaan
        Program kegiatan pengembangan entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal dilaksanakan memperhatikan pekerjaan lapangan sesuai jadwal, dalam koordinasi masing-masing penanggung jawab, serta melibatkan pihak-pihak yang terkait. Dalam pelaksanaan juga diperhatikan lingkup pendidikan berbasis kelas, budaya sekolah maupun masyarakat.
3.    Pengolahan data dan analisa data
        Data yang terjaring   dengan menggunakan instrumen Best Practices Kepala Sekolah, diolah dengan menggunakan statistik sederhana yang selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif sederhana pula.
4.    Penyusunan laporan
         Penyusunan laporan dilaksanakan oleh Tim Pengembang Budi Pekerti Luhur dan Adiwiyata Sekolah. Laporan berisi capaian kreativitas dan inovasi, pemanfaatan peluang, perubahan-perubahan, dan nilai tambah setelah melaksanakan kegiatan kecakapan hidup kaitannya dengan pengembangan entrepreneurship dan penguatan budi pekerti luhur, pihak-pihak yang terlibat, daya dukung dan kendala-kendala yang dihadapinya. Hasil pelaksanaan program pengembangan entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal dalam menguatkan pendidikan budi pekerti luhur kemudian dikomunikasikan dalam bentuk pembuatan puisi, artikel, karya ilmiah, dokumentasi, video melalui facebook, blogspot/website, mading, koran dan media cetak lainnya.

GAMBARAN MENUR CAKAP DITANDUR


I. PENERAPAN KREATIVITAS DAN INOVASI
1. Pengenalan Hidroponik






2.Membuat Bibit Unggulan/Tanaman






3. Membuat Taman Kelas




























4. Pengelolaan Bank Sampah










5. Pemanfaatan Limbah/Sampah










II. PEMANFAATAN PELUANG
1. Kebun Buah Unggulan





2. Produk Unggulan Jahe dan Minuman Jahe





III. MEMBUAT PERUBAHAN
1. Pembangunan Budi Pekerti Luhur melalui Kegiatan Ekstrakurikuler













2. Gelorakan Semangat  Go Green School





3. Gerakan Literasi Menulis tentang Lingkungan











4. Melaksanakan Kebersihan dan Tamanisasi











5. Pemberian Penghargaan dan Uang Pembinaan Pada Siswa Berprestasi


IV. MEMBERIKAN NILAI TAMBAH BAGI DIRI DAN ORANG LAIN
1. Melaksanakan Kegiatan Pengenalan Menanam, Berkebun dan Agrobisnis





2. Pemanfaatan  Air Hujan dan Limbah Air Wudlu


3. Melaksanakan Kegiatan Penyemaian dan Pembibitan
































HASIL MENUR CAKAP DITANDUR
1.    Hasil Best Practice Kepala Sekolah
            Program pengembangan entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal sebagai model penguatan pendidikan budi pekerti luhur di sekolah adiwiyata secara umum  menghasilkan:
a.    Kemampuan menerapkan kreativitas dan inovasi, memanfaatkan peluang, membuat perubahan dan kemampuan mewujudkan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain.
b.    Kecakapan dasar dan kecakapan intrumental peserta didik yang sangat dibutuhkan dalam menghadapi tantangan hidup yang semakin kompleks.
c.    Budi pekerti luhur peserta didik yang religius, nasionalis, mandiri dan memiliki semangat gotong royong tinggi.
           Program kegiatan pengembangan yang dimaksud sebagaimana tersebut dalam tabel 1,2,3, dan 4.
Tabel 1 Program Kegiatan Penerapan Kreativitas dan Inovasi

Unsur Entrepreneurship Yang Dikembangkan
Life  Skill Yang Digunakan
Program Kegiatan
Penguatan pendidikan budi pekerti luhur Yang Dicapai
Penerapan kreativitas  dan inovasi

Kecakapan Dasar: mandiri, membaca, menulis dan menghitung, sistem, kreatif, mengelola raga, merumuskan kepentingan dan upaya-upaya untuk mencapainya
Kecakapan Instrumental:
Memanfaatkan teknologi, Bekerja sama dengan orang lain, menjaga harmoni dengan lingkungan

Berbasis Kelas:
Membuat taman, membuat tempat pemilahan sampah dari bahan bekas, membuat pot bunga dan tanaman dari bahan-bahan bekas serta praktik agrobisnis dengan sistem hidroponik
Religius: Bersih, Cinta Lingkungan
Nasionalis: menghargai kebhinekaan
Mandiri: kerja keras, kreatif, disiplin, berani, pembelajar
Gotong royong: kerja sama
Integritas: cinta pada kebenaran


Tabel 2 Program Kegiatan Pemanfaatan Peluang

Unsur Entrepreneurship Yang Dikembangkan
Life  Skill Yang Digunakan
Program Kegiatan
Penguatan pendidikan budi pekerti luhur Yang Dicapai
Pemanfaatan peluang

Kecakapan Dasar: mandiri, membaca, menulis dan menghitung, sistem, kreatif, eksploratif, pengambilan keputusan,merumuskan kepentingan dan upaya-upaya untuk mencapainya
Kecakapan Instrumental:
Memanfaatkan teknologi, mengelelola sumber daya,Bekerja sama dengan orang lain, memanfaatkan informasi,menggunakan sistem, berwirausaha, memilih, menyiapkan,menjaga harmoni dengan lingkungan, menyatukan bangsa
Berbasis Masyarakat:
Menciptakan kebun buah unggulan: Jeruk RGL, Siyem Madu, Pontianak, Durian Musangking, Jambu Jamaica, Kelengkeng New Cristal, Buah Tin, dll. Produk hasil kebun untuk komoditi seperti minuman Jahe.
Religius: beriman, cinta lingkungan
Mandiri: kerja keras dan kreatif
Gotong royong: kerja sama


Tabel 3 Program Kegiatan Membuat Perubahan
Unsur Entrepreneurship Yang Dikembangkan
Life  Skill Yang Digunakan
Program Kegiatan
Penguatan pendidikan budi pekerti luhur Yang Dicapai
Membuat perubahan

Kecakapan Dasar: mandiri, membaca, menulis dan menghitung, lateral, sistem, kreatif, mengelola raga, merumuskan kepentingan dan upaya-upaya untuk mencapainya
Kecakapan Instrumental:
Memanfaatkan teknologi, mengelelola sumber daya,Bekerja sama dengan orang lain, memanfaatkan informasi,menggunakan sistem, berwirausaha, memilih, menyiapkan,menjaga harmoni dengan lingkungan, menyatukan bangsa
Berbasis Budaya Sekolah dan Masyarakat:
Gerakan go green dan go  clean, gerakan membaca (literasi),  berpacu dalam prestasi, ekstrakurikuler,  pemberian penghargaan, publikasi facebookblogspot, lewat koran dan media cetak lainnya
Religius: beriman, bertaqwa, Bersih, toleransi, Cinta Lingkungan
Nasionalis: cinta tanah air, semangat kebangsaan
Mandiri: kerja keras, kreatif, disiplin, berani, pembelajar
Gotong royong:kerja sama, saling menolong
Integritas: keteladanan

Tabel 4  Program Kegiatan Memberikan Nilai Tambah bagi Diri Sendiri dan Orang Lain
Unsur Entrepreneurship Yang Dikembangkan
Life  Skill Yang Digunakan
Program Kegiatan
Penguatan pendidikan budi pekerti luhur Yang Dicapai
Memberikan nilai tambah

Kecakapan Dasar: mandiri, kreatif, mengelola raga, merumuskan kepentingan dan upaya-upaya untuk mencapainya
Kecakapan Instrumental:
Memanfaatkan teknologi, mengelelola sumber daya, Bekerja sama dengan orang lain, memanfaatkan informasi, berwirausaha, menyiapkan,menjaga harmoni dengan lingkungan, menyatukan bangsa

Berbasis Kelas, Budaya Sekolah dan Masyarakat:
Perikanan: kolam ikan
Pembenihan, pembibitan, pengembangbiakan vegetatif (cangkok, tempel, sisip, stek), produksi pupuk bokhasi, pupuk organik cair dan Minuman Jahe Merah

Religius: beriman,   bertaqwa, toleransi, Cinta Lingkungan
Nasionalis: cinta tanah air, menghargai kebhinekaan
Mandiri: kerja keras, kreatif, disiplin, berani
Gotong royong:kerja sama, saling menolong


        Adapun seberapa besar kualitas pengembangan pengembangan entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal sebagai model penguatan pendidikan budi pekerti luhur di sekolah adiwiyata sebagaimana terlihat pada grafik 1

Grafik 1  Pencapaian Unsur Entrepreneurship


            Berdasarkan grafik 1 dapat diketahui bahwa: (i)pencapaian skor unsur penerapan kreativitas dan inovasi sebesar 78,75% yang merupakan rerata dari  capaian skor kecakapan dasar 81,25% dan capaian skor kecakapan instrumental 76,25%; (ii) pencapaian skor unsur pemanfaatan peluang sebesar 80% yang merupakan rerata dari  capaian skor kecakapan dasar 81,25% dan capaian skor kecakapan instrumental 78,75%; (iii) pencapaian skor  unsur membuat perubahan sebesar 80,625% yang merupakan rerata dari  capaian skor kecakapan dasar 81,25% dan capaian skor kecakapan instrumental 80%, dan (iv) pencapaian skor  unsur memberikan nilai tambah sebesar 80,625% yang merupakan rerata dari  capaian skor kecakapan dasar 81,25% dan capaian skor kecakapan instrumental 80%.
         Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kualitas entrepreneurship ditinjau dari pencapaian: (i) unsur penerapan kreativitas dan inovasi masuk dalam kategori cukup; (ii) unsur  pemanfaatan peluang masuk dalam kategori cukup; (iii) unsur membuat perubahan masuk dalam kategori baik; dan (iv) unsur memberikan nilai tambah masuk dalam kategori baik. Dan secara umum pencapaian skor entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal sebagai model penguatan pendidikan budi pekerti luhur sebesar 80,15625% yang merupakan rerata dari  capaian skor kecakapan dasar 81,5625% dan capaian skor kecakapan instrumental 78,75%. Dengan demikian, kualitas entrepreneurship melalui kecakapan hidup berbasis potensi lokal sebagai model penguatan pendidikan budi pekerti luhur masuk dalam kategori baik.

SEKOLAH NDESO PRESTASI KUTHO
















KEMBANG MENUR

   

Kembang menur 
  sinebar den awur-awur
   yen wis makmur
    aja lali maring sedulur


Bunga Menur
Tersebar berserakan
Jika sudah makmuR
Jangan lupa dengan saudara

Tidak ada komentar:

Posting Komentar