Minggu, 10 April 2016

PENGELOLAAN BANK SAMPAH SMP N 3 TERSONO






Dalam mencapai tujuan gagasan yang diterapkan di haruskan mempunyai langkah-langkah yang strategis agar gagasan tersebut dapat berjalan secara optimal. Langkah-langkah yang digunakan yaitu :
1.      Sosialisasi
Sosialisasi akan ditujukan kepada seluruh warga sekolah untuk menjelaskan tujuan didirikannya bank sampah sekolah. Bank sampah sekolah bertujuan untuk mengurangi jumlah volume sampah yang ada di lingkungan. Dalam hal ini, menjelaskan bahwa dengan menabung sampah di bank sampah sekolah dapat mengurangi jumlah volume di lingkungan sekolah maupun masyarakat dan juga dapat menjadikan penghasilan bagi nasabah dari bank sampah tersebut.
2.   Sistem kerja
Dalam setiap kelas atau tempat dimana terdapat nasabah bank sampah tersebut akan diberikan 4 jenis tempat sampah yaitu tempat sampah khusus untuk sampah botol, sampah pastik, sampah kardus atau kertas dan sampah organik. Dalam hal ini, tempat sampah tersebut dapat memudahkan untuk pemilahan sampah sesuai jenisnya. Dimana harga dan fungsi sampah tersebut berbeda-beda.
3.  Sistem tabungan sampah
Pada umumnya sistem  pengelolaan bank sampah sekolah secara komunal, yaitu nasabah atas nama kelas atau kelompok guru, kelompok tata usaha, atau kantin. Tetapi ada juga yang menerima nasabah personal atas nama individu.Sistem bagi hasilnya antara bank sampah dengan nasabah berbeda-beda. Bank sampah mengambil keuntungan antara Rp 0,- s/d Rp. 500,- dari penjualan sampah ke pengepul. Dana ini digunakan untuk konsumsi petugas saat pemilahan sampah. Dan ada juga sampah yang tidak di jual dulu ke pengepul jika nasabahnya menginginkan sampah tersebut untuk disimpan dulu di bank sampah sekolah. Nasabah akan di berikan 2 buku tabungan, yaitu buku tabungan sampah dimana sampah sudah di jual ke pengepul dengan mencantumkan berapa jumlah uang yang di dapat dan buku tabungan sampah dimana sampah belum di jual ke pengepul dengan mencantumkan berapa banyak sampah yang di tabungnya di bank sampah sekolah untuk di simpan dahulu dengan nominal berat sampah dan jenis sampah tersebut.
4.   Proses pembelajaran
Dalam proses pembelajaran ini, siswa akan diajarkan cara membuat karya seni yang bernilai ekonomis dengan memanfaatkan tabungan sampah siswa di bank sampah sekolah. Dalam hal ini, mata pelajaran yang sesuai adalah mata pelajaran seni budaya. Di sini, guru akan mengajarkan kepada siswa cara pembuatan karya seni yang bernilai ekonomis dengan memanfaatkan tabungan sampah siswa di bank sampah sekolah. Setelah itu, siswa akan diberikan tugas praktek langsung untuk membuat suatu karya sastra yang bernilai ekonomis sesuai dengan kreativitas masing-masing siswa itu sendiri. Tujuan diadakan pembuatan karya seni yang bernilai ekonomis dengan memanfaatkan sampah adalah agar siswa dapat mendapatkan ilmu keterampilan yang kelak dapat bermanfaat bagi siswa bila bersaing di dunia perdagangan dan juga dapat mengembangkan kreativitas siswa dalam pembuatan suatu karya seni yang bernilai ekonomis dari sebuah barang yang biasa disebut orang sebagai sampah.

5.    Proses pemasaran
Karya seni yang dibuat siswa tersebut tidak hanya di buat hanya semata-mata memenuhi tugas seni budaya tersebut. Tetapi juga, hasil karya seni siswa tersebut akan di jual agar siswa juga dapat menerima hasil dari kreativitasnya tersebut. Proses penjualannya bisa melalui pameran-pameran atau juga di perkenalkan ke masyarakat luas.


1 komentar: